MANFAAT PELUKAN
Pelukan dan kecupan hangatmu telah menghipnosisku – membuat aku sehat dan merasa damai dan bahagia.
endra setyawan
Sebuah penelitian pada tahun 1940 menemukan bahwa bay yang diberi makan dan dirawat dengan baik, tetapi kurang mendapat sentuhan, kurang berkembang dengan baik. Yang lebih menyedihkan separuh dari bayi dalam penelitian, meninggal dalam kurun waktu empat bulan.①
Baru-baru ini, para peneliti dari University of Miami menemukan bahwa bayi prematur yang menerima tiga sesi pijat, 15 menit setiap hari dalam 10 hari, memiliki kenaikan berat badan 47% lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan perawatan inkubator standar.②③
Tidak seperti halnya bayi, kita para dewasa dapat “bertahan hidup” tanpa kontak fisik.
Namun demikian penelitian telah menunjukkan bahwa para dewasa berkembang jauh lebih baik ketika mendapatkan pelukan hangat lebih banyak.
Sedihnya, pasca menikah semakin jarang bahkan tidak pernah pelukan diberikan pada pasangan.
Bayangkan saat kamu sakit, setelah periksa ke dokter kamu mendapatkan sebuah resep dari dokter berbunyi, “PULANG…, minum dua gelas air hangat, naik ke tempat tidur, dan peluk pasangan mu selama satu jam.”
Hal yang paling menyedihkan resep ini akan terabaikan dan menjadi resep yang tidak akan pernah diikuti. CARI DOKTER YANG LAIN SAJA….!
PELUKLAH PASANGANMU SESERING MUNGKIN. Penelitian menunjukkan bahwa pelukan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi oleh Carnegie Mellon pada 2015 menemukan bahwa subjek yang mendapat pelukan mengalami pilek lebih sedikit, dan gejalanya lebih ringan daripada subjek yang kurang atau tidak mendapatkan pelukan.
“Pelukan melindungi orang-orang yang sedang stres dari meningkatnya risiko masuk angin yang biasanya dikaitkan dengan tekana stres” menurut studi Sheldon Cohen.④
Para ahli mengaitkan manfaat pelukan dengan hormon “rasa nyaman”, oksitosin, yang dikeluarkan saat kontak fisik. Oksitosin memiliki efek mengurangi stres pada tubuh, yang mengarah pada sejumlah manfaat lainnya, termasuk detak jantung yang lebih lambat dan tekanan darah yang lebih rendah.
Fakta penelitian lain pada tahun 2005 dari University of North Carolina menemukan hubungan positif antara jumlah pelukan yang diterima, kadar oksitosin, dan tekanan darah.
Beragam penelitian menunjukkan bahwa oksitosin memoderasi efek stres, yang menyebabkan tidak hanya kekebalan tubuh yang meningkat, tetapi juga toleransi rasa sakit yang lebih baik, mengurangi kecemasan, dan mengurangi depresi. Tetapi untuk mendapatkan efek oksitosin, pelukan harus besar.
“Pelukan ringan, tidak akan berhasil,” kata peneliti Tiffany Field dari University of Miami. “Kamu membutuhkan pelukan hangat/ kuat untuk merangsang pelepasan oksitosin.”
Manfaat sentuhan bahkan melampaui kesehatan fisik dan mental. Sebuah studi dalam jurnal Emotion menemukan bahwa tim NBA di mana para pemain bersentuhan lebih banyak memenangkan lebih banyak pertandingan, dan bahwa tingkat sentuhan di lapangan pada awal musim meramalkan tingkat keberhasilan pada akhir musim. “Kami sangat terkejut,” kata Michael Kraus, coordinator penelitian ini. “Sentuhan berbanding lurus dengan kinerja di semua tim NBA.”
Studi lain menemukan bahwa menyentuh orang sebelum mereka memasuki situasi kompetitif dapat membuat mereka lebih kooperatif, bahwa sentuhan lembut pada lengan cenderung menginspirasi mereka yang tersentuh untuk lebih supportif dan berpartisipasi lebih baik.⑤
Demikian juga, pijatan ringan telah terbukti meningkatkan kinerja pada tes matematika. Sebuah penelitian di Jerman pada 1980-an menemukan bahwa pria yang mencium istri mereka sebelum berangkat kerja memperoleh penghasilan rata-rata 20 hingga 30% lebih banyak daripada mereka yang tidak, dan mereka hidup, rata-rata, lima tahun lebih lama. Ditambah lagi, mereka mengurangi kemungkinan mengalami kecelakaan mobil hingga 50% lebih rendah.
Sayangnya, banyak faktor yang menghalangi kita memberi dan menerima pelukan yang kita butuhkan, dan seperti yang disebutkan di atas, banyak dari kita yang benar-benar jarang bahkan tidak pernah lagi berpelukan.
Jadi… mulailah kembali dan lebih sering … lebih banyak lagi berikan pelukan pada pasangan, anak, keluarga, sahabat, teman dan orang-orang terkasih mu…
sumber: Baseline of Health Foundation
—
①. “US experiments on infants withholding affection.” 7 January 2013. Values Exchange. 1 February 2018. https://stpauls.vxcommunity.com/…/Us-Experiment-On-In…/13213
②. Mantozi, Madison. “UM researcher pioneered massaging premature infants to stimulate growth.” 4 November 2014. Miami Herald. 2 February 2018. http://www.miamiherald.com/…/health-fit…/article3556835.html
③. Ardiel, Evan L. and Rankin, Catharine H. “The importance of touch in development.” 15 March 2010. Paediatrics Child Health. 2 February 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2865952/
④. Colino, Stacey. “The Health Benefits of Hugging.” 3 February 2016. US News and World Report. 2 February 2018. https://health.usnews.com/…/…/the-health-benefits-of-hugging
⑤ Barker, Eric. “The science of how touch makes us happier.” 7 September 2016. The Week. 2 February 2018. http://theweek.com/articl…/…/science-how-touch-makes-happier
– Keltner, Dacher. “Hands on Research: The Science of Touch.” 29 September 2010. Greater Good Magazine. 2 February 2018. https://greatergood.berkeley.edu/article/…/hands_on_research
– Mohda, Amlna. “No Touching: The Countries that Dislike Physical Contact the Most.” 29 October 2015. The Atlantic. 2 February 2018. https://www.theatlantic.com/…/europeans-comfort-tou…/412861/