INI 7 MANFAAT MEMELUK ANAK MENURUT SAINS

Hipnoterapi

INI 7 MANFAAT MEMELUK ANAK MENURUT SAINS

Secara intuitif Kita tahu bahwa Manfaat memeluk itu Baik. Membuat kita tenang, merasa bahagia dan istimewa.

“Koko … Adek…”
“Daddy lagi perlu ngecharge, minta tolong yah isi tangki cinta daddy… peluk daddy yah 5 meniiiit saja …”
Demikian biasanya saya dan si mami lakukan pada mahita dan nalina. terutama menjelang melepas mereka ke sekolah juga biasanya sebangun tidur dan sepulang kerja … terutama 5 tahun terakhir ini.

Saat mendapatkan pelukan rasa hangat, lega dan rasa nyaman juga rasa lebih baik hadir. Terlepas pelukan dilakukan pada saat merasa sedih atau tengah kecewa, pelukan hangat penuh kelembutan yang erat meringankan semua rasa itu.

Kalo mau kita sadari, saat kita lagi happy, secara alami kita ingin berbagi kegembiraan dengan memberi orang lain pelukan. Jadi secara intuitif kita tahu bahwa pelukan itu baik.

Menurut sains terdapat banyak manfaat lainnya selain merasa hangat dan lega. Ada banyak alasan ilmiah penting mengapa pelukan pada anak itu baik. Bahkan pelukan 20 detik dapat membantu anak tumbuh lebih pintar, lebih sehat, lebih bahagia, lebih tangguh dan lebih dekat dengan orang tua.

Dari beragam penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, berikut adalah 7 alasan ilmiah mengapa pelukan.penuh kasih perlu dilakukan lebih banyak dan sesering mungkin:

Membantu Anak Tumbuh Cerdas

Dalam masa Pertumbuhannya, untuk perkembangan normal, anak – anak membutuhkan banyak stimulasi sensorik yang berbeda. Kontak kulit, atau sentuhan fisik seperti pelukan, adalah salah satu stimulasi terpenting yang diperlukan untuk pertumbuhan otak yang sehat dan tubuh yang kuat.

Menurut penelitian yang dilakukan di panti asuhan Eropa Timur, bayi jarang ditangani atau disentuh. Mereka sering menghabiskan 22 hingga 23 jam sehari di boks mereka. Makanan didapatkan dari Botol yang disangga dan interaksi perawatan rutin minimal. Anak-anak ini sering menghadapi banyak masalah termasuk gangguan perkembangan kognitif.

Para peneliti menemukan bahwa bayi yang tengah dalam pengasuhan oleh lembaga pengasuhan jika menerima tambahan stimulasi sentuhan 20 menit per hari selama 10 minggu, terbukti memiliki perkembangan yang lebih baik.

Namun, Studi juga menemukan bahwa tidak semua jenis sentuhan bermanfaat. Hanya sentuhan seperti pelukan hangat yang lembut yang dapat memberikan stimulasi positif yang dibutuhkan otak muda untuk tumbuh sehat.

MEMBANTU PERTUMBUHAN FISIK ANAK

Saat anak kehilangan atau tidak mendapatkan kontak fisik, tumbuh kembang mereka melambat meskipun asupan nutrisi normal. Kekurangan pertumbuhan ini dapat ditingkatkan ketika sentuhan dan pelukan diberikan secara rutin.

Pelukan memicu pelepasan oksitosin, biasa nya saya menyebutnya sebagai hormon cinta. Hormon perasaan-nyaman ini memiliki banyak efek penting pada tubuh. Salah satunya adalah stimulasi pertumbuhan.

Studi menunjukkan bahwa pelukan dapat secara instan meningkatkan level oksitosin. Ketika oksitosin meningkat, beberapa hormon pertumbuhan, seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dan nerve growth factor (NGF), juga meningkat. Sentuhan dalam bentuk pelukan yang hangat dapat meningkatkan pertumbuhan fisik anak.

MENJAGA KESEHATAN ANAK

Pelukan itu sehat. Peningkatan kadar oksitosin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, Peningkatan oksitorsin ini menurunkan kadar hormon tiroid dalam plasma yang menyebabkan luka lebih cepat sembuh.

DAPAT MENGHENTIKAN TANTRUM

Pelukan baik untuk kesehatan emosi anak. Tidak ada yang bisa menenangkan tantrum lebih cepat dari pelukan ibu.
Banyak orang tua khawatir bahwa tindakan memeluk anak yang tantrum (mengamuk) adalah hadiah perhatian atas perilaku buruk. Namun ternyata tidak demikian. Ketika seorang balita tengah tantrum, mereka sebenarnya bukan tengah keras kepala. Mereka hanya kehilangan kendali atas emosi mereka. Mereka tidak bisa mengatur diri sendiri.

Regulasi emosi bekerja ibaratnya mobil. Pedal gas dan rem bekerja secara terpisah untuk mengontrol kecepatan. Sedemikian dalam sistem saraf kita, bagian pedal gas (semangat/ gairah) dan bagian pedal rem (ketenangan) adalah dua sistem yang bekerja secara terpisah untuk mengendalikan emosi kita.

Ketika seorang anak menangis dengan intens, pedal gas terlalu aktif sedangkan rem kurang pakem. Bayangkan mengemudi mobil dengan menekan pedal gas terus menerus dan tanpa mengerem. Mobil mengebut melaju dengan kencang.

Anak-anak yang mengamuk persis seperti mobil yang tengah melaju kencang.

Selamatkan Anak

Saat anak tidak mematuhi mu dan ngebut dengan mobil kencangnya, apakah mereka lebih baik dibiarkan menabrak karena kamu tidak ingin menghadiahinya dengan pelukan hangat?

Nggak, kan?! Lakukan upaya untuk menghentikan mobil sesegera untuk keselamatannya terlebih dahulu, kasih kuliah nanti setelah tenang. Atau baiknya diomelin saja saat ia tantrum (mengamuk)?

Memeluk anak saat tantrum adalah sama. Membantunya menghindari kecelakaan emosional. Pelukan memicu pelepasan hormon perasaan-nyaman, oksitosin, yang dapat menurunkan tingkat hormon stres dan melawan efek kecemasannya. Jadi pelukan berarti melepaskan pedal gas emosional sambil menginjak rem.

Utamakan selamat. Omelannya nanti.

MEMBENTUK ANAK YANG TANGGUH

Saat lahir, sistem saraf anak tidak cukup kuat untuk mengatur emosi intens secara mandiri. Inilah sebabnya mengapa balita yang tengah memiliki emosi intens sulit berhenti.

Selama merasa tertekan, kortisol tingkat tinggi dilepaskan mengalir melalui tubuh dan otak. Ketika dibiarkan dalam jangka waktu lama karena ketidakmampuan anak kecil untuk mengatur, tingkat hormon stres yang beracun ini akan berdampak pada kesehatan anak, baik secara fisik maupun mental. Studi menunjukkan bahwa paparan hormon stres yang berlebihan dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh anak dan memengaruhi daya ingat serta penalaran verbal di kemudian hari. Ini juga dapat menyebabkan depresi ketika anak tumbuh dewasa.

Pelukan memicu pelepasan oksitosin untuk menurunkan tingkat hormon stres dan mencegah efek berbahaya. Memeluk membantu anak-anak belajar mengatur emosi mereka sendiri dan menjadi lebih tangguh.

HAPPY HUGS MAKE HAPPY KIDS.

Pelukan hangat penuh kelembutan kasih meningkatkan optimisme dan meningkatkan nilai diri. Oksitosin yang kuat membuat anak merasa dicintai.

Pelukan meningkatkan kepercayaan, mengurangi rasa takut, dan meningkatkan ikatan hubungan. Beri anak-anak pelukan hangat penuh kelembutan sekarang dan beri mereka hadiah manfaat pelukan.

Ayooo sekarang, kapan lagi…

Sumber: Parenting for Brain

Referensi:
– The orphaned and institutionalized children of Romania. Reclaiming Children and Youth: Journal of Emotional and Behavioral Problems. By Johnson & Groza, 1993
– Responses to maternal separation : mechanisms and mediators. By Cynthia M Kuhn, Saul M Schanberg
– Tactile/kinesthetic stimulation effects on preterm neonates. By Field TM, Schanberg SM, Scafidi F, Bauer CR, Vega-Lahr N, Garcia R, Nystrom J, Kuhn CM.
– The importance of touch in development. By Evan L Ardiel, MSc and Catharine H Rankin, PhD
– Skin-to-skin contact (Kangaroo Care) accelerates autonomic and neurobehavioural maturation in preterm infants. By Ruth Feldman and Arthur I Eidelman
– Infants and young children in orphanages: one view from pediatrics and child psychiatry. By Frank DA, Klass PE, Earls F, Eisenberg L
– The effects of extra tactile stimulation on a group of institutionalized infants. By Casler, Lawrence
– Role of the Mother’s Touch in Failure to Thrive: A Preliminary Investigation. By H. JONATHAN POLAN, M.D., MARY J. WARD, PH.D.
– The effect of tactile stimulation on serum growth hormone and tissue ornithine decarboxylase activity during maternal deprivation in rat pups. By Kuhn, Cynthia Moreton
– The Effects of Deprivation on Processing, Play, and Praxis. By Sharon A Cermak, Ed.D.
– Oxytocin increases the survival of musculocutaneous flaps. By Petersson M, Lundeberg T, Sohlström A, Wiberg U, Uvnäs-Moberg K.
– Resilience in the face of stress: emotion regulation as a protective factor. By Allison S. Troy and Iris B. Mauss
– Emotion regulation and touch in infants: the role of cholecystokinin and opioids. By Aron Weller, , Ruth Feldman
– More frequent partner hugs and higher oxytocin levels are linked to lower blood pressure and heart rate in premenopausal women. By Light KC, Grewen KM, Amico JA.
– Oxytocin buffers cortisol responses to stress in individuals with impaired emotion regulation abilities. By Markus Quirin,, Julius Kuhl, Rainer Düsing
– Oxytocin enhances the experience of attachment security. By Anna Buchheima, Markus Heinrichsb, Carol Georgec, Dan Pokornyd, Eva Koopse, Peter Henningsene, Mary-Frances O’Connorf, Harald Gündelg
– Brain Oxytocin: A Key Regulator of Emotional and Social Behaviours in Both Females and Males. By I. D. Neumann
– Stress and the aging hippocampus. By McEwen BS.
– The potential role of excessive cortisol induced by HPA hyperfunction in the pathogenesis of depression. By Stokes PE
– Moderate pressure massage elicits a parasympathetic nervous system response. By Diego MA, Field T.
– Oxytocin Both Increases Proliferative Response of Peripheral Blood Lymphomonocytes to Phytohemagglutinin and Reverses Immunosuppressive Estrogen Activity. By Antonio Maccio, Clelia Madeddu, Paola Chessa, Filomena Panzone, Paolo Lissoni and Giovanni
– Influence of a “warm touch” support enhancement intervention among married couples on ambulatory blood pressure, oxytocin, alpha amylase, and cortisol. By Holt-Lunstad J, Birmingham WA, Light KC
– Oxytocin increases trust in humans. By Kosfeld M, Heinrichs M, Zak PJ, Fischbacher U, Fehr E.
– The effect of intranasal administration of oxytocin on fear recognition. By Fischer-Shofty M, Shamay-Tsoory SG, Harari H, Levkovitz Y.
– Embodied Terror Management Interpersonal Touch Alleviates Existential Concerns Among Individuals With Low Self-Esteem. By Sander L. Koole, Mandy Tjew A Sin, Iris K. Schneider
– Mother‐Infant Skin‐to‐Skin Contact (Kangaroo Care): Theoretical, Clinical, and Empirical Aspects By Feldman, Ruth PhD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *